Raja dan Ratu Nusantara Jadikan 3 September Hari Perdamaian Nusantara

Raja dan Ratu se-Nusantara di DPP MATRA (Masyarakat Adat Nusantara) sejak 2019 telah menginisiasi tanggal 3 September sebagai Hari Perdamaian Nusantara (HPN). Inspirasinya, Hari Perdamaian Dunia oleh PBB di 21 September.

Ketua Umum DPP Matra, KPH. Andi Bau Malik Barammamase, SH, melihat pesatnya arus globalisasi dan budaya asing yang bersifat individualistis, tengah mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal. Kelompok-kelompok dengan stereotype tertentu terhadap kelompok masyarakat yang lain, juga cenderung terbentuk. 

MATRA adalah organisasi perkumpulan para raja, datu, sultan, penglingsir, ratu atau ketua lembaga adat dan berbagai lapisan masyarakat non partisan. Menurut salah satu inisiator HPN sekaligus pendiri MATRA, Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II, kelompok yang tengah menjalani tahun ke-6 ini ingin melestarikan budaya Nusantara dan menyebarkan semangat inklusivitas. 

Di HPN tahun ini, Raja-Raja se-Nusantara ramai-ramai mem-posting pesan perdamaian di akun medsos-nya. Panji-panji perdamaian juga dipasang di Kota Padang oleh Wakil Ketua Umum KPH H. Sutan Muhammad Yusuf.

Pengurus DPW MATRA Surabaya dan Jatim, KP. Cristian Sabilal P. Ciptonagoro, juga pengelola Brilliant Kampung Inggris kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, memilih merayakannya dengan baksos, hingga potong bersama tumpeng vegetarian, tumpeng klasik dan tumpeng polo pendem ketan hitam dan ketan putih. Semua tumpeng disebutkan melambangkan Yin dan Yang (keseimbangan alam semesta), dibarengi harapan perdamaian. 

Sementara Ketua HPN tahun ini, Debbie R. Sianturi melakukan pembinaan ke kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, di Lembaga pemberdayaan UMKM berbasis digital dan perbankan, INAmikro. MpokNur Asia Uno sebagai pemerhati anak di daerah yang termajinalisasikan dan mitra INAmikro, juga ikutan

November ini, MATRA juga akan menggelar Festival Adat dan Budaya (FABN) II di Candi Borobudur. Event akbar yang diharapkan dihadiri 211 Kerajaan/Kesultanan di wilayah Indonesia dan 30 Kerajaan di dunia yang sudah hadir pada FABN I di Bali. Mereka antara lain Raja dan Permaisuri Kerajaan Filipina, Bhutan, Malaysia, Brunei, Singapura, Nepal, Uganda, Ghana, Jepang, hingga Duta Kerajaan Eropa.

Festival ini juga menjadi event MATRA beserta sayap organisasinya, yaitu SRITA (Srikandi Masyarakat Adat Nusantara) dan Puteri Keraton Nusantara (telah dimuat di https://www.femina.co.id/)

matra

Leave a Reply Text

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.