264 Kerajaan Ramaikan Festival Adat Budaya Nusantara II di Jateng

Jawa Tengah (Jateng) menjadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara ke-II. Acara yang digelar di Kawasan Candi Borobudur, Magelang tersebut dihadiri 264 utusan kerajaan, lembaga adat, dan suku seluruh Nusantara yang tergabung dalam Masyarakat Adat Nusantara (Matra) serta perwakilan kerajaan dari mancanegara.
Kegiatan pada Jumat (9/12) kemarin dalam rangka mempererat silaturahmi kerajaan dan lembaga adat. Sekaligus untuk menggali potensi ekonomi, serta menunjukkan kepedulian pada ketahanan adat dan budaya Nusantara.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap melalui Festival Adat Budaya Nusantara II Jateng, kekayaan Indonesia bisa semakin dikenal oleh dunia. Apalagi acara ini juga dihadiri oleh pimpinan kerajaan dari mancanegara, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Jepang, dan Thailand.

“Kita bisa menunjukkan kepada dunia bagaimana kekayaan ini kita miliki dan hidup. Mudah-mudahan semua tidak hanya melestarikan, tapi juga mengembangkan,” ujar Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis, Sabtu

Sementara itu, Ketua Dewan Pendiri Matra sekaligus Ketua Panitia Festival Adat Budaya Nusantara II Jawa Tengah, Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II menjelaskan kumpulnya para raja dan ketua lembaga adat juga dijadikan momen untuk mendeklarasikan ketahanan adat budaya nasional agar terus kompak.

“Kami berkumpul sekaligus mendeklarasikan ketahanan adat budaya nasional, supaya para raja dan ketua lembaga bisa kompak. Sehingga jika ada hal-hal yang membuat kesulitan atau membahayakan negara, kami para raja akan bersikap,” katanya.

Menurutnya, Festival Adat Budaya Nusantara ke-II yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini sangat berhasil. Ia pun mengapresiasi Ganjar Pranowo karena dinilai memiliki komitmen untuk memperjuangkan nasib para raja di masa depan.

“Jika Allah menghendaki beliau jadi pemimpin, maka akan berkomitmen semua nasib para raja akan dijadikan penasihat yang paling utama. Kami sangat apresiasi terhadap kesediaan dan kepedulian beliau, karena kepedulian tidak perlu diucapkan tapi dengan tingkah laku sudah kelihatan,” ungkapnya.
Di sisi lain Ketua Umum DPP Matra Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukkajannangang menyebut acara ini juga sebagai tanda raja dan sultan masih eksis untuk budaya adat di Nusantara.

“Harapan kami, semoga pemerintah dan pemegang kekuasaan bisa memperhatikan masyarakat adat terutama raja dan sultan. Sehingga kebudayaan adat bisa terus dilestarikan untuk kepentingan masyarakat ke depan,” jelasnya.

Sebagai informasi, Festival Adat Budaya Nusantara pertama kali diadakan pada 17 Agustus lalu, dengan Raja Klungkung Bali sebagai tuan rumah penyelenggara. Dalam acara tersebut turut hadir 211 utusan kerajaan dari seluruh Nusantara yang tergabung dalam Matra dan belasan perwakilan kerajaan mancanegara. Selanjutnya, Festival Adat Budaya Nusantara ke-III akan dilaksanakan di Sumatera Barat
(Telah dimuat di Detik)

Admin Matra

Leave a Reply Text

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.